Profil Desa Buaran
Ketahui informasi secara rinci Desa Buaran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil lengkap Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang, Brebes. Mengupas tuntas potensi pertanian, geliat ekonomi UMKM, tata kelola pemerintahan, serta data demografi dan infrastruktur terkini sebagai salah satu desa penyangga vital di Kabupaten Brebes.
-
Pusat Agrobisnis Strategis
Dikenal sebagai salah satu lumbung padi dan penopang komoditas bawang merah yang menjadi ikon Kabupaten Brebes
-
Pemerintahan Inovatif dan Transparan
Proyek percontohan desa anti-korupsi, menunjukkan komitmen kuat pada tata kelola yang bersih dan akuntabel
-
Lokasi Geografis Vital
Terletak di jalur penting yang menghubungkan pusat kecamatan dengan wilayah lain, memberikan kemudahan akses untuk distribusi hasil bumi dan mobilitas penduduk

Terletak di tengah lanskap agraris yang subur, Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis dengan denyut nadi perekonomian yang bertumpu pada sektor pertanian. Desa ini bukan sekadar satuan administratif, melainkan sebuah komunitas tangguh yang terus beradaptasi dengan tantangan zaman sambil mengoptimalkan potensi lokalnya. Dengan lokasinya yang strategis dan komitmen pemerintahannya terhadap transparansi, Desa Buaran menjadi salah satu pilar penting dalam struktur sosial dan ekonomi di Kecamatan Jatibarang dan Kabupaten Brebes secara lebih luas. Keberadaannya sebagai salah satu sentra produksi pangan sekaligus menjadi contoh dalam tata kelola pemerintahan modern menjadikannya subjek yang menarik untuk dikupas lebih dalam.
Profil Geografis dan Demografi
Desa Buaran merupakan satu dari 22 desa yang berada di wilayah administratif Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada sekitar 12 kilometer di sebelah selatan ibu kota Kabupaten Brebes. Secara geografis, wilayah ini didominasi oleh dataran rendah dengan hamparan persawahan yang luas, menjadikannya sangat ideal untuk aktivitas pertanian, terutama tanaman padi dan bawang merah yang menjadi komoditas andalan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, luas wilayah Desa Buaran mencakup area yang signifikan sebagai lahan produktif. Batas-batas wilayah Desa Buaran yakni:
Sebelah Utara berbatasan langsung dengan desa lain di lingkup Kecamatan Jatibarang.
Sebelah Timur berbatasan dengan aliran sungai dan desa tetangga.
Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah persawahan yang terhubung ke desa lainnya.
Sebelah Barat berbatasan dengan jalur transportasi utama kecamatan.
Menurut data kependudukan terbaru dari BPS Kabupaten Brebes untuk tahun 2023, jumlah penduduk Desa Buaran tercatat sebanyak 3.512 jiwa. Populasi ini terdiri dari 1.755 jiwa laki-laki dan 1.757 jiwa perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang hampir seimbang. Dengan luas wilayah yang ada, kepadatan penduduk di Desa Buaran tergolong cukup ideal, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal tanpa menimbulkan tekanan demografis yang berlebihan. Struktur demografi ini menjadi fondasi utama bagi tenaga kerja di sektor pertanian dan geliat ekonomi lokal lainnya yang menopang kehidupan masyarakat sehari-hari.
Sejarah dan Tata Kelola Pemerintahan
Sejarah Desa Buaran tidak terlepas dari narasi besar pembentukan pemukiman di wilayah Jatibarang, yang sejak lama dikenal sebagai area agraris. Nama "Buaran" sendiri seringkali dikaitkan dengan area yang subur atau tempat berkumpulnya air, mencerminkan kondisi geografisnya yang mendukung pertanian. Dalam perkembangannya, desa ini tumbuh menjadi sebuah komunitas dengan tatanan sosial yang kuat, di mana gotong royong dan nilai-nilai kebersamaan menjadi perekat utama.
Saat ini, roda pemerintahan Desa Buaran dijalankan oleh sebuah struktur yang solid di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa. Pemerintah Desa Buaran bertanggung jawab atas penyelenggaraan urusan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, pemerintah desa didukung oleh perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur), dan kepala seksi (kasi), serta kepala dusun yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah di tingkat kewilayahan terkecil.
Sebuah pencapaian penting yang menonjolkan kualitas tata kelola di desa ini ialah penunjukannya sebagai pilot project atau rintisan Desa Anti Korupsi di Kabupaten Brebes. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Brebes Nomor 356/13 Tahun 2024, Desa Buaran ditetapkan sebagai wilayah percontohan pembangunan desa anti-korupsi. "Penunjukan ini merupakan sebuah amanah besar. Kami berkomitmen untuk menciptakan sistem pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan anggaran," ujar seorang perwakilan pemerintah desa dalam sebuah acara sosialisasi pada Mei 2024. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan publik, tetapi juga memastikan bahwa alokasi sumber daya, termasuk Dana Desa, benar-benar tepat sasaran untuk kemajuan masyarakat.
Denyut Nadi Perekonomian Desa
Perekonomian Desa Buaran berdetak seirama dengan siklus tanam dan panen. Sektor pertanian ialah tulang punggung utama yang menyerap sebagian besar tenaga kerja dan menjadi sumber pendapatan mayoritas penduduk. Hamparan sawah yang menghijau di sepanjang tahun menjadi bukti bahwa desa ini merupakan salah satu lumbung padi penting di Kecamatan Jatibarang. Para petani di Buaran secara turun-temurun mengolah lahan mereka dengan sistem irigasi yang relatif teratur, meskipun tantangan seperti perubahan iklim dan ketersediaan air tetap menjadi perhatian.
Selain padi, komoditas yang memberikan nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat Desa Buaran yaitu bawang merah. Sebagai bagian dari Kabupaten Brebes yang masyhur sebagai produsen bawang merah terbesar di Indonesia, Buaran turut menyumbang pasokan komoditas strategis ini. Fluktuasi harga bawang merah di pasaran seringkali menjadi penentu utama tingkat kesejahteraan para petani. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengelola pascapanen dan mencari celah pasar yang lebih baik menjadi kunci keberhasilan ekonomi mereka.
Di luar sektor pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan perannya dalam diversifikasi ekonomi desa. Berbagai usaha rumahan seperti produksi makanan olahan, warung kelontong, jasa pertukangan, dan bengkel kecil turut menyemarakkan aktivitas ekonomi lokal. UMKM ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja tambahan tetapi juga membantu perputaran uang di dalam desa. Pemerintah desa, melalui program pemberdayaan, terus mendorong pertumbuhan UMKM dengan memberikan pelatihan dan fasilitasi akses permodalan agar dapat berkembang lebih pesat.
Infrastruktur dan Pembangunan Sosial
Pembangunan infrastruktur dasar menjadi prioritas utama Pemerintah Desa Buaran untuk menunjang aktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Akses jalan desa dan jalan usaha tani secara bertahap terus ditingkatkan kualitasnya melalui program yang didanai oleh Dana Desa maupun sumber anggaran lainnya. Sebagian besar jalan utama di pemukiman sudah beraspal, mempermudah mobilitas penduduk dan pengangkutan hasil panen dari sawah ke pasar atau ke pengepul. Jaringan irigasi juga menjadi fokus perhatian untuk memastikan pasokan air ke lahan pertanian tetap lancar sepanjang musim tanam.
Di bidang pendidikan, Desa Buaran telah memiliki fasilitas yang memadai untuk jenjang pendidikan dasar. Terdapat beberapa lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang melayani kebutuhan pendidikan anak-anak di desa. Keberadaan fasilitas ini memastikan bahwa generasi penerus mendapatkan akses pendidikan yang layak sebagai bekal masa depan mereka. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, para siswa biasanya melanjutkan ke sekolah menengah yang berlokasi di pusat Kecamatan Jatibarang.
Dari sisi layanan kesehatan, keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di setiap dusun menjadi garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan dasar bagi ibu dan anak. Kegiatan Posyandu yang rutin dilaksanakan membantu memantau tumbuh kembang balita, memberikan imunisasi, serta penyuluhan gizi. Kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat juga berjalan harmonis, ditandai dengan berdirinya masjid dan musala yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan. Organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna dan kelompok ibu-ibu PKK turut aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang mempererat ikatan antarwarga.
Potensi dan Tantangan ke Depan
Menatap masa depan, Desa Buaran memiliki sejumlah potensi besar yang dapat dioptimalkan. Kekuatan utama tetap berada pada sektor pertanian dengan komoditas padi dan bawang merahnya. Dengan adopsi teknologi pertanian yang lebih modern, seperti penggunaan bibit unggul, pupuk organik, dan sistem irigasi yang lebih efisien, produktivitas lahan dapat terus ditingkatkan. Pengembangan industri pascapanen, misalnya pengolahan bawang merah menjadi bawang goreng atau produk turunan lainnya, dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian desa.
Status sebagai rintisan Desa Anti Korupsi merupakan modal sosial yang sangat berharga. Citra pemerintahan yang bersih dan transparan dapat menarik lebih banyak dukungan program pembangunan dari pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat. Hal ini juga dapat menjadi daya tarik bagi potensi investasi dari pihak swasta yang ingin mengembangkan usaha di wilayah yang memiliki kepastian hukum dan tata kelola yang baik.
Namun seperti halnya desa-desa agraris lainnya, Buaran juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Fluktuasi harga komoditas pertanian yang tidak menentu masih menjadi momok bagi para petani. Perubahan iklim yang menyebabkan musim kemarau panjang atau banjir, seperti yang pernah terjadi akibat luapan Sungai Pemali, juga menjadi risiko yang harus dimitigasi. Selain itu, regenerasi petani merupakan isu krusial; minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun. Dibutuhkan inovasi dan penciptaan citra bahwa bertani merupakan profesi yang modern dan menguntungkan untuk menarik minat mereka.
Desa Buaran, Kecamatan Jatibarang, merupakan cerminan dari sebuah wilayah pedesaan yang gigih dan penuh potensi. Dengan tanah yang subur sebagai anugerah, sektor pertanian menjadi fondasi kokoh yang menopang kehidupan ribuan warganya. Lebih dari itu, komitmennya terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih menempatkannya sebagai contoh inspiratif bagi desa-desa lain. Melalui sinergi antara potensi alam, sumber daya manusia yang ulet, dan pemerintahan yang akuntabel, Desa Buaran tidak hanya berjuang untuk kesejahteraan warganya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Brebes. Perjalanannya ke depan akan ditentukan oleh kemampuannya dalam menghadapi tantangan sambil terus menggali setiap potensi yang dimilikinya.